PSSI sedang dihadapkan pada ancaman somasi dari
beberapa vendor yang merasa masih memiliki utang yang harus dibayarkan. Namun,
ini bukanlah hutang yang ditinggalkan oleh PSSI pada masa lalu, melainkan
warisan hutang yang harus dibayarkan oleh kepengurusan baru di bawah Bapak
Erik. Sebenarnya, Bapak Erik tidak memiliki pengetahuan mengenai hutang-hutang
ini pada masa kepemimpinan Ketua Umum sebelumnya, Pak Iwan Bule. Ketika
pergantian kepemimpinan terjadi, tidak ada penerimaan atau penyerahan apa pun,
padahal dalam rapat terakhir dengan PT Lip yang diadakan sekitar waktu itu,
PSSI mendapatkan keuntungan sekitar 40 miliar. Namun, sekarang muncul hutang
warisan sebesar hampir 100 miliar. Justru hal ini menjadi pusingan bagi
kepengurusan baru yang harus menyelesaikan warisan hutang dari pengurus
sebelumnya.
Utang-utang ini melibatkan biaya sewa hotel pada masa lalu,
biaya transportasi yang masih belum terbayarkan, dan pembayaran kepada
perangkat pertandingan seperti wasit yang memimpin pertandingan di Liga
sebelumnya. Semuanya belum dibayarkan sampai saat ini. Oleh karena itu,
kepengurusan baru harus mencari solusi terbaik agar semua masalah ini tidak
berlarut-larut. Sebelumnya, sudah ada proses audit yang dilakukan, tetapi belum
selesai. Penting untuk melihat hasil audit pada masa kepengurusan sebelumnya, karena
ini akan memberikan gambaran yang jelas. Akhirnya, terkuaklah hutang sebesar
hampir 100 miliar ini yang harus segera diselesaikan. Namun, hal pertama yang
harus dilakukan adalah menyelesaikan kewajiban terhadap wasit dan perangkat
pertandingan tersebut dengan segera. Setelah itu, dapat dilihat apakah benar
atau tidak bahwa hutang sebesar itu harus dibayarkan kepada vendor, terutama
hotel dan transportasi yang masih terhutang sebelumnya. Hal ini sungguh
mengejutkan bagi kepengurusan PSSI, tetapi ini adalah risiko yang harus
ditanggung karena seharusnya sebelum memasuki kepengurusan, segala
hutang-hutang ini harus diperiksa terlebih dahulu. Apakah masih ada hutang yang
tertinggal atau tidak, belum jelas hingga masalah ini terbongkar. Mungkin
disengaja ditutupi atau baru terungkap setelah masuknya kepengurusan Bapak
Erick Thohir. Namun, saya rasa tidak demikian karena seperti yang saya katakan
sebelumnya, terdapat keuntungan dari PT yang dijelaskan dalam rapat manajer.
Namun, sekarang muncul tunggakan dan tulisan hutang yang mengejutkan bagi PSSI.
Tetapi, apapun itu, harus ada cara untuk menyelesaikan
masalah hutang sebesar 100 miliar ini. Tentunya, solusi terbaik perlu dicari
agar dapat membayar hutang tersebut dan tidak mempermalukan diri dengan
terus-menerus ditagih bahkan disomasi. Oleh karena itu, saat ini PSSI sedang
berupaya mencari dana yang memadai. Meskipun nilainya sangat besar, saya yakin
semua akan diselesaikan oleh kepengurusan yang baru. Meskipun ini adalah
warisan dari kepengurusan sebelumnya, langkah demi langkah terungkapnya masalah
ini mengharuskan pengurus yang baru untuk menyelesaikannya. Saat ini, mereka
sedang berusaha keras melakukan perbaikan di berbagai bidang untuk
mengembalikan kepercayaan dunia sepak bola terhadap Indonesia. Namun, munculnya
masalah hutang warisan lama ini membuat situasi menjadi rumit. Saya berharap
semuanya akan dituntaskan dengan baik ke depannya sehingga masalah ini tidak
perlu melibatkan hukum dan diperpanjang. Saya yakin bahwa akan ada solusi yang
dapat ditemukan untuk menyelesaikan hutang sebesar 100 miliar ini, meskipun
jumlahnya sangat besar.
Sumber :
Bung Ropan
Post a Comment for "Iwan Bule warsikan Utang 100 Milyar kepada PSSI saat ini"