Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Era Baru di Negara Super Power, Tren Pasukan Bayaran Amerika (Blackwater) VS Rusia (Wagner Group)


Kita cerita tentang Blackwater. Sekarang inilah misionaris terbesar organisasinya di dunia, atau lebih dikenal dengan nama PMC (Private Military Company). Iya, perusahaan swasta ini sangatlah besar. Kita sangat tahu bahwa dunia saat ini bergerak dengan cepat. Dunia di luar sana, tentunya, memiliki negara-negara bermiliter yang mengalami banyak perubahan. Dalam Perang Dunia Pertama, wilayah yang terlibat hanya terbatas pada daratan. Namun, dalam Perang Dunia Kedua, terjadi perubahan besar di mana pertempuran melibatkan wilayah darat, laut, dan udara, mulai dari Eropa sampai Pasifik, dan bahkan lebih luas. Namun, kita harus berpikir ke depan. Bagaimana dengan banyak pejabat dunia yang belum move on? Mereka masih berpegang pada pola pikir Perang Dunia Kedua dan Perang Dingin. Mereka tidak menyadari bahwa dunia telah berubah dengan cepat.

Dalam konteks ini, penggunaan Private Army menjadi terkenal. Tentunya, saat ini yang terkenal adalah Wagner, perusahaan militer swasta dari Rusia. Namun, yang akan kita bahas sekarang adalah Blackwater, perusahaan bayaran Amerika yang terkenal dengan tindakan kekerasan dan ketidakpatuhan terhadap aturan kemanusiaan saat beroperasi. Jika dibandingkan dengan para preman, mereka hanya berani beroperasi di daerah atau sekitar daerah mereka. Biasanya, mereka melakukan kekerasan dalam bentuk pengrusakan, baik itu preman kecil atau dalam suatu organisasi. Namun, PMC (Private Military Company) seperti Blackwater, mereka brutal, sadis, dan berorientasi pada uang. Misalnya, pada tahun 2007, ketika sedang berjalan di Irak, Blackwater menembaki sekelompok orang yang menghalangi jalannya. Warga sipil yang tidak bersenjata, sebanyak 17 orang tewas di tempat dan lebih dari 20 orang terluka. Kemudian, mereka hanya meninggalkan korban-korban tersebut di jalan. Dalam kasus ini, 4 orang dituduh sebagai pelaku dari Blackwater atas kejahatan kemanusiaan tersebut. Namun, di kemudian hari mereka diampuni oleh sistem pengadilan Amerika.

Lihat saja, masalahnya adalah jasanya yang berkuator. Amerika membutuhkan mereka, sehingga Amerika tidak menuduh perusahaan tersebut. Cerita mengenai kekejaman dan keberhasilan mereka dalam menjalankan tugas atas nama pemerintah adalah cerita yang panjang. Mengapa kita menceritakan tentang Private Army sekarang? Karena setiap kali kita mendengar tentang Private Army, informasi yang muncul dalam pikiran kita adalah tentang Wagner. Namun, sebenarnya, Amerika sudah lama menggunakan perusahaan-perusahaan seperti itu. Namun, mereka tidak menjadi topik utama dalam berita seperti Wagner saat ini. Mari kembali ke topik.

Apa sebenarnya pekerjaan perusahaan militer ini? Mengapa mereka selalu terlibat di awal konflik? Perusahaan militer ini merupakan ciptaan negara-negara super power. Pertanyaan selanjutnya, mengapa kita harus peduli dengan cerita semacam ini? Apakah Indonesia paham dengan cara perang seperti ini? Yang ada dalam benak kita adalah orang-orang berseragam dengan pangkat, atau yang biasa disebut sebagai tentara militer suatu negara yang berperang dengan negara lain. Mereka disebut sebagai National Army atau tentara suatu negara. Namun, kenyataannya, tidak semudah itu.

Tentara resmi suatu negara tidak selalu terlibat dalam setiap peperangan. Dan ini membawa kita pada pertanyaan berikutnya, siapa yang sebenarnya berperang di abad ke-21 ini? Tentu saja, ada perusahaan seperti Wagner atau Blackwater yang terlibat dalam 30 tahun terakhir ini dalam lebih dari 10 perang besar di berbagai wilayah dunia yang selalu diinisiasi oleh Amerika. Para tentara mereka adalah pegawai kontrak yang "mati", dengan asuransi yang membayar mereka per pekerjaan atau operasi tertentu, baik serangan maupun pertahanan. Konsep tentara bayaran bukanlah hal baru di zaman modern ini. Konsep ini sudah ada sejak zaman Mesir kuno, di mana Firaun menggunakan tentara bayaran mereka, yaitu para pemanah dari Nubia atau para pemburu dari Libya, yang menggunakan busur dan panah serta kereta kuda.

Di zaman Romawi kuno dan Yunani kuno, konsep ini juga telah digunakan. Kemudian, pada masa kolonialisasi, Inggris, Prancis, dan Belanda menggunakan tentara bayaran. VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) memiliki tentara bayaran yang disebut Gubernur Jenderal, yaitu tentara yang dibayar oleh VOC atau negara Belanda, dan West India Company adalah perusahaan militer Inggris yang membayar tentara bayaran untuk menguasai India pada awal kolonialisasi.

Sejarah menunjukkan bahwa di negara-negara seperti Inggris, Prancis, dan Belanda, mereka tidak mengatakan bahwa mereka menjajah suatu negara, melainkan mereka mengatakan bahwa mereka sedang berdagang. Misalnya, West India Company dan VOC memiliki misi yang sama seperti yang dilakukan Wagner dan Blackwater sekarang, yaitu dagang mineral atau jasa keamanan dan senjata. Praktek tentara bayaran adalah praktek lama, dan dalam era modern, praktek ini kembali banyak digunakan setelah berakhirnya Perang Dingin.

Setelah Perang Dingin berakhir, banyak tentara yang menjadi pengangguran, dan banyak negara mengurangi anggaran mereka untuk serangan atau perilaku ofensif. Hanya negara-negara pemenang Perang Dingin, seperti sekutu dan Amerika, yang memiliki tentara ofensif. Mantan tentara-tentara ini kemudian bergabung dalam perusahaan-perusahaan militer swasta, seperti Private Army, pada awal tahun 1990-an hingga sekarang. Private Military Company bukan hanya sebuah perusahaan, tetapi sudah menjadi industri yang tidak memiliki aturan yang jelas di dunia yang terdiri dari banyak perusahaan seperti Triple Canopy dan Blackwater, yang sekarang mengganti namanya. Erik Prince sudah menjual Blackwater dan Erik sekarang menjadi bayang-bayang. Sekarang, sahabat, semoga Anda memahami bagaimana dunia di luar sana saat ini. Di sini, jangan terlalu banyak khawatir tentang proyek. Terima kasih.

Sumber :

Mardigu Wowiek

Post a Comment for "Era Baru di Negara Super Power, Tren Pasukan Bayaran Amerika (Blackwater) VS Rusia (Wagner Group)"